Legenda urban Jepang (日本の都市伝説 Nihon no toshi densetsu ) meliputi cerita rakyat yang populer tentang makhluk supranatural/misterius, dan serangan mereka (biasanya) terhadap orang-orang yang tak bersalah, atau mengenai kisah non-supranatural terkait rumor yang beredar dalam budaya populer. Tema yang pertama jarang melibatkan peran makhluk yokai seperti dalam cerita rakyat jepang jaman dahulu, dan kebanyakan melibatkan onryo, yaitu hantu khas Jepang
yang menjadi arwah penasaran dan menyerang siapapun yang terlibat
dengannya. Legenda urban Jepang cenderung terkait dengan sekolah-sekolah
Jepang dan—seperti halnya legenda yokai—menyisipkan suatu peringatan dalam kisahnya, seperti mengingatkan orang-orang agar tidak melakukan Penindasan, tidak pulang malam-malam, atau tidak berbicara kepada orang yang tak dikenal.
berikut beberapa legenda urban di jepang yang aku ketahui.
1. Kutukan kamar merah
Kisah kamar merah adalah legenda internet mengenai pop-up yang muncul di tampilan layar komputer korbannya. Tampilannya hanya
menampakkan suatu pintu merah dan rekaman suara "Apakah kamu suka ——?" (あなたは——好きですか? "Anata wa —— suki desuka?" ).
Pop-up tersebut terus muncul bahkan bila berusaha ditutup berkali-kali
sampai akhirnya pertanyaan terdengar lengkap: "Apakah kamu suka kamar
merah?" (あなたは赤い部屋が好きですか? "Anata wa akai heya ga suki desuka?" ).
Orang yang melihat pop-up tersebut ditemukan tewas, sementara tembok
kamarnya dicat merah dengan menggunakan darahnya sendiri. Legenda
tersebut berawal dari animasi flash
tentang seorang anak laki-laki yang dikutuk setelah menyaksikan pop-up
tersebut, dan menjadi terkenal setelah ditemukan bahwa gadis yang
menggorok temannya sendiri di sasebo tahun 2004 memarkahi situs video tersebut dan menjadi penggemarnya.
2. Jubah Merah
3. Kokkuri-san
Kokkuri (狐狗狸 ) adalah permainan ouija versi Jepang, (kalau versi indonesianya mah jaelangkung) permainan ouija ini menjadi populer sejak zaman meiji. Para pesertanya menulis huruf-huruf hiragana dan meletakkan tangan mereka pada sekeping uang, sebelum mengajukan pertanyaan kepada 'Kokkuri-san' (こっくりさん ). Permainan ini populer di kalangan anak sekolah menengah
dan—seperti Ouija—ada beberapa rumor dan legenda terkait dengannya. Ada
cerita bahwa Kokkuri-san hanya memberitahu para peserta mengenai
tanggal kematian mereka, sementara ada cerita yang menyatakan bahwa
Kokkuri-san dapat ditanyai tentang berbagai hal namun peserta harus
menamatkan permainan dengan langkah yang benar, dapat dengan cara
mengucapkan selamat tinggal kepada Kokkuri-san sebelum meninggalkan
meja, atau membuang peralatan permainan kokkuri dalam batas waktu
tertentu, seperti membelanjakan uang yang dipakai atau menggunakan pena
yang dipakai menulis hiragana. Kegagalan untuk melakukannya akan
mengakibatkan kemalangan atau kematian bagi para pemain.
4. Kuchisake-onna
Di Jepang, anak-anak yang pulang sendirian di malam hari mungkin saja bertemu dengan seorang wanita yang mengenakan masker, namun ini merupakan pemandangan yang biasa di sana sebab orang-orang memakainya untuk mencegah penularan pilek
dan penyakit lainnya. Namun wanita yang tak lazim akan mencegat dan
bertanya, 'Apakah aku cantik?' Bila korban berkata tidak, ia akan
membunuh korbannya dengan gunting yang selalu ia bawa, namun kebanyakan
anak akan berkata iya, yang akhirnya akan muncul pertanyaan 'Meskipun
begini?' sembari membuka masker untuk memperlihatkan bahwa ujung
mulutnya robek sampai ke telinga. Wanita tersebut dikenal sebagai "kuchisake -onna" (口裂け女 )
atau "Wanita bermulut robek". Tak peduli apakah korbannya berkata ya
atau tidak, si wanita pasti membunuh mereka. Jika berkata tidak,
korbannya akan ditebas, dan jika berkata ya, ia akan merobek mulut
korbannya agar menyerupai dirinya. Untuk dapat kabur dari kuchisake -onna,
korban dapat menanggapinya dengan jawaban "Biasa saja" atau "Lumayan",
dan korban dapat lari sementara ia kebigungan, atau korban dapat
melemparkan beberapa buah atau manisan agar dipungut olehnya, sehingga
memberi kesempatan untuk lari bagi para korbannya. Versi lain menyatakan
bahwa jika korban mengajukan pertanyaan yang sama maka ia akan bingung
lalu pergi
5. Teke-Teke
Teke Teke (テケテケ ) adalah seorang wanita muda (atau gadis sekolah) yang jatuh di atas rel dan tubuhnya terpotong jadi dua karena ditabrak kereta yang melintas. Setelah menjadi hantu penasaran, ia membawa sebilah sabit atau gergaji dan berjalan dengan memakai tangan atau sikunya, dan gerakan tubuhnya saat diseret menghasilkan bunyi "teke-teke".
Jika Teke Teke menjumpai seseorang di malam hari dan orang itu tidak
cukup cepat untuk berhasil kabur, maka Teke Teke akan memotongnya
menjadi dua bagian seperti keadaan tubuh Teke Teke itu sendiri.
"Di suatu malam, saat seorang siswa dalam perjalanan pulang dari sekolah,
ia melihat sesosok gadis cantik bersandar di suatu jendela ruang kelas
dengan kedua siku tampak menopang tubuhnya. Mereka saling menatap dan
tersenyum selama beberapa saat. Siswa tersebut heran dengan kehadiran
gadis cantik itu karena gadis itu berada di sekolah khusus lelaki.
Sebelum siswa tersebut berpikir lebih jauh, gadis tersebut melompat dari
jendela dan tampak bahwa bagian bawah tubuhnya tidak ada. Siswa
tersebut tercengang melihatnya dan sebelum ia berhasil kabur, gadis itu
memotong tubuhnya menjadi dua bagian...."
0 comments:
Post a Comment